Setiap Hari Adalah Hari Bumi Bagi Pemuda Ini
Berkeliaran di pantai dengan kantong plastik besar di tangannya, pria berusia 26 tahun ini memperlakukan setiap hari yang dijalaninya seolah itu adalah Hari Bumi, memungut puntung dan menjual kantong kecil yang ia sebut pocket ashtray (asbak saku) kepada perokok untuk mencegah mereka membuang sampah sembarangan di pantai Tel Aviv.
"Saya berada di sini untuk melindungi bumi," katanya. "Melihat sampah di pantai rasanya seperti jiwa, tulang, dan mataku terbakar."
Melcer mengaku bahwa yang dilakukannya ini untuk mencari nafkah. Pria ini mampu menghasilkan sekitar $3.000 hingga $4.000 atau sekitar Rp 43 juta – Rp 58 juta per bulan selama musim panas dari penjualan asbak saku seharga $6 atau Rp87 ribu per buah.
Warga Tel Aviv itu telah melakukannya selama tiga tahun, dimulai dengan membuat karya seni dari puntung yang ia kumpulkan lalu kemudian menemukan cara untuk mendaur ulang hasil yang dikumpulkannya.
Mercer mengemas kantong-kantong plastik berisi puntung rokok ke dalam kotak kardus lalu mengirimnya ke organisasi NoButts di Irlandia—yang mengekstraksi filter plastik untuk digunakan kembali.
Mercer memperkirakan bahwa dia bersama yang lain dalam kelompok sukarelawannya telah mengambil sekitar satu juta puntung.
Di situs webnya, NoButts mengatakan filter rokok adalah "plastik sekali pakai paling beracun di planet ini". Diperkirakan sekitar enam triliun puntung berserakan di seluruh dunia setiap tahun.
"Ini sangat penting karena rokok merusak alam, mereka merusak pantai, dan saya suka pantai—ini rumah saya," kata Melcer tentang kampanyenya.
Benar memang pantai buka merupakan tempat yang akan kita kunjungi dalam waktu dekat. Namun, menyelamatkan lingkungan tetap bisa dilakukan dari rumah. Bahan dasar alami dan dapat didaur ulang Flexitile merupakan inovasi kreatif yang cocok bagi kita yang ingin melindungi bumi. Material yang tahan lama serta minim perawatan adalah kunci dari efisiensi penyelamatan bumi.
Comments