Kartini Era Kini
Mendengar nama “Kartini” selalu yang terlintas ialah satu sosok perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Kisah perjuangannya menjadi inspirasi serta cikal bakal emansipasi dan feminisme khususnya di Indonesia.
Tanpanya, mungkin sekarang tidak akan lahir sosok perempuan Indonesia yang juga berjuang dan patut dikagumi. Kami telah merangkum 4 dari sekian banyak perempuan—“hasil karya” Kartini— yang tidak kalah menginspirasi di era kini.
1. Susi Pudjiastuti
Siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini? Perempuan yang lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 ini dianggap tidak akan mampu mengemban tugas menjadi seorang Menteri karena beliau hanyalah lulusan SMP, belum lagi gayanya yang unik dan nyentrik sering kali menjadi sorot kritikan publik. Kenyataannya beliau membuktikan sebaliknya, dengan sikap tegas yang ditunjukkan di 100 hari pertamanya sebagai Menteri, Ibu Susi menangkap berbagai kapal yang melakukan illegal fishing, dan yang lebih heroik lagi ia berani meledakkan langsung kapal-kapal negara lain yang secara ilegal memancing perairan di Indonesia.
2. Sri Mulyani
Berbicara tentang Kartini di era kini, tak lengkap rasanya bila tidak menyebut sosok yang juga sangat menginspirasi, ia adalah Sri Mulyani Indrawati. Nama wanita kelahiran Lampung 26 Agustus 1962 ini sudah berlalu lalang di kabinet dalam negeri sejak lebih dari satu dekade terakhir. Meraih penghargaan di bidang ekonomi bukan hal yang mengejutkan baginya.
Puncaknya, ia pernah terpilih sebagai wanita urutan ke-23 paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan berkat segudang prestasi tersebut, badan internasional PBB mempercayakan jabatan executive director badan keuangan IMF sejak Oktober 2010.
Kabar terhangat tentang Sri Mulyani, ia kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia-Pasifik pada 2018 versi majalah keuangan, FinanceAsia—penghargaan yang juga ia terima tahun lalu.
3. Tri Rismaharin
Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya wanita pertama yang menjabat selama dua periode. Sikap tegas dan tak mengenal kompromi dalam menjalankan tugasnya tak lantas membuat ia disukai semua orang, terbukti sebagian pejabat DPRD pernah berusaha menurunkannya dari kursi walikota dan Ketua DPRD Surabaya pada saat itu.
Berkat itu semua Tri Rismaharani sudah memiliki segudang prestasi semasa menjabat menjadi Walikota Surabaya. Salah satunya pada Februari 2015, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh penataannya menjadi kota yang lebih hijau dan tertata rapi.
Ketiga wanita di atas adalah segelintir dari sekian banyak wanita luar biasa yang mampu memperjuangkan haknya sebagai seorang wanita. Tak berbeda dengan Conbloc yang juga melakukan hal serupa dengan memberikan hak wanita mendapatkan suasana lingkungan yang nyaman untuk beraktifitas. Tidak hanya materialnya yang tahan lama, dengan pilihan warna, bentuk, desain, dan tekstur yang penuh dengan nilai estetis, Conbloc bersama Flexitile telah lama dipercaya untuk memberikan hak wanita untuk tetap merasa nyaman di setiap sudut ruang aktifitas.